Program Unggulan

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

3 PROGRAM PRIORITAS  MTsN 2 BANTUL

UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK SISWA

 

Visi MTsN 2 Bantul untuk membentuk siswa yang Cerdas, Rajin, Inovatif, dan Berakhlak Mulia (CERIA) perlu selalu dinyalakan setiap saat dan dievaluasi keberhasilannya. (catatan: Evaluasi visi misi juga jadi tuntutan akreditasi). Apakah setelah ditetapkan beberapa tahun lalu hingga saat ini visi yang merupakan cita-cita bersama warga madrasah itu sudah tercapai atau belum?

Melalui Misi yang telah dicanangkan oleh seluruh stakeholder madrasah, visi itu ingin dicapai. Dengan visi CERIA, madrasah berkeinginan membentuk siswa yang cerdas yang bisa dilihat dari prestasi akademiknya, juga siswa yang rajin dan inovatif dalam berbagai bidang dan memiliki karakter akhlak mulia.

Melihat sejarahnya, prestasi akademik para siswa pada umumnya belum bisa dikatakan baik. Indikasinya adalah setiap ada kegiatan ujian berskala nasional maupun daerah, posisi MTsN 2 Bantul belum bisa menempati 5 besar dari 9 MTs Negeri se-Bantul (AVG 6/7) dan 25 MTs seluruhnya(AVG 15/16). Apalagi jika digabungkan dengan seluruh SMP di  Bantul (AVG 60-an). Cari data yang tepat

Untuk mencapai tujuan mencerdaskan siswa, membentuknya menjadi pribadi yang rajin dan inovatif serta berakhlak Mulia, maka mulai tahun pelajaran 2021/2022 ini madrasah memiliki 3 program prioritas, yaitu RISET, TAHFIDZ, dan LITERASI. Diharapkan dengan terlaksananya ketiga program prioritas tersebut nantinya dapat mendongkrak prestasi akademik siswa.

RISTALI. TALIRIS, LITARIS, MATARILI (MADRASAH TAHFIDZ RISET LITERASI) / MATARISI

“MaTRiL CeRIA” (Madrasah Tahfidz, Riset, Literasi nan Cerdas, Rajin, Inovatif, Akhlak Mulia)

Filosofinya: Matril adalah palu yang bermakna tempaan. Jadi Program MaTRiL ini diharapkan mampu menjadi alat tempa yang dapat menghasilkan siswa yang Cerdas, Rajin, Inovatif, dan berakhlak mulia.

Berikut ini adalah rincian rencana 3 program MaTRiL di atas:

  1. MADRASAH TAHFIDZ:
Kepala Kantor Kemenag Bantul mewisuda Tahfidz siswa MTsN 2 Bantul. (dok: lut)
Kepala Kantor Kemenag Bantul mewisuda Tahfidz siswa MTsN 2 Bantul. (dok: lut)

Program tahfidz sebenarnya adalah salah satu program mandatory Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY yang sudah dimulai sejak tahun 2018. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat banyak kendala sehingga target pembelajaran tahfidz di MTsN 2 Bantul belum berhasil dicapai secara maksimal.

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Bantul sebagai salah satu madrasah yang telah mencanangkan diri sebagai madrasah dengan penguatan Tahfidz, perlu menyusun langkah-langkah strategis untuk mensukseskan program tersebut.

  1. Menerapkan strategi SUTIL HAMA JUMUR TUTOR (Subuh Tilawah, Hafalan Maghrib, Jumat Murojaah dan Sabtu Setoran). Strategi SUTIL HAMA ini untuk membiasakan siswa membaca Al-Quran setelah subuh pada ayat-ayat yang menjadi target hafalan selama +- 30 menit atau minimal 10x pengulangan. Dilanjutkan setelah maghrib menghafalkan ayat-ayat tersebut. Kegiatan SUTIL HAMA ini dilaksanakan setiap SENIN-KAMIS di rumah dengan didampingi orang tua/saudara. Lalu JUMUR atau Jumat Murojaah adalah kegiatan untuk mengulang-ulang hafalan yang telah diperoleh selama Senin-Kamis. Terakhir, TUTOR atau Sabtu Setoran adalah kegiatan siswa menyetorkan hafalannya di madrasah kepada guru pembimbing yang ditunjuk. (Sudah disiapkan buku pantauan)
  2. Setiap bulan pada sabtu minggu terakhir diadakan semaan per kelas dan sesekali seluruh kelas bersama-sama. (bisa dilakukan bersama-sama di musholla, lapangan dll-jika sdh tidak pandemi)
  3. Materi pembelajaran menyesuaian modul tahfidz, yaitu menghafal 3-5 ayat perhari.
  4. Kegiatan pembelajaran tahfidz di madrasah yang terpenting adalah TASHIH & TAHSIN untuk membetulkan bacaan siswa.
  5. Setiap memulai pembelajaran, 10 menit digunakan untuk mengulang hafalan bersama-sama (perlu dibuatkan pantauan pelaksanaannya)
  6. Penerapan sanksi bagi siswa dengan setor hafalan/menghafal ayat. Misalnya terlambat, sanksinya diminta melantunkan ayat-ayat al-Qur’an yang menjadi target hafalannya.
  7. Perbanyak poster-poster motivasi belajar, membaca, dan menghafal al-Qur’an di beberapa kelas, termasuk di musholla.
  8. Setiap akhir semester diadakan ujian hafalan yang melibatkan banyak guru
  9. Program ini harus disosialisasikan kepada seluruh stakeholder madrasah, termasuk kepada orangtua yang sangat dibutuhkan kerjasamanya untuk pemantauan pelaksanaannya.
  10. Kriteria kenaikan kelas yang mensyaratkan hafal dengan target tertentu, perlu disampaikan di awal semester kepada seluruh siswa dan orang tua supaya bisa dipahami bersama.

 

  1. MADRASAH RISET.

Kegiatan riset melatih siswa berpikir kritis dan menumbuhkan rasa keingintahuan yang tinggi. Penetapan sebagai madrasah riset oleh direktur KSKK Kemenag RI pada bulan Desember 2020, sebagai apresiasi atas keikutsertaan madrasah dalam mengikuti ajang MYRES dengan mengirimkan 3 proposal penelitian pada tahun 2020. Sebagai tindak lanjutnya, maka mulai tahun 2021 madrasah mulai melaksanakan beberapa kegiatan yang menunjang pelaksanaan program madrasah riset.

Beberapa hal yang telah dilakukan di awal tahun 2021 adalah :

  1. Membentuk tim riset yang diisi oleh guru-guru yang punya komitmen dan kompetensi dalam bidang riset. Tim ini beranggotan 10 orang guru yang bertugas merencanakan dan melaksanakan program riset di madrasah.
  2. Melakukan seleksi siswa berbakat untuk diikutkan dalam kelompok kelas riset
  3. Bekerjasama dengan lembaga riset untuk mendampingi para siswa dalam kegiatan riset (edu riset)
  4. Mengikutkansertakan para siswa dalam ajang lomba-lomba riset
  5. Mengadakan workshop penyusunan RPP berbasis riset
  6. Merevisi anggaran (BOS/BOP/Komite) untuk kegiatan riset

Beberapa hal di atas akan dikuatkan lagi pada Tahun Pelajaran 2021/2022 ini dengan menambahkan beberapa rencana program, yaitu:

  1. Memasukkan riset sebagai mata pelajaran dalam struktur kurikulum
  2. Membentuk 1 (satu) kelas riset di semua jenjang
  3. Melaksanakan ekstra KIR
  4. Mendorong para guru untuk ikut membudayakan kegiatan riset
  5. Melengkapi perpustakaan dengan komputer clien yang terkoneksi dengan internet yang bisa digunakan oleh para siswa untuk kegiatan riset
  6. Memasukkan dalam anggaran komite untuk pembiayaan kegiatan2 lomba dan pembimbingan riset

 

3. MADRASAH LITERASI

Literasi merupakan keterampilan penting dalam hidup. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri siswa memengaruhi tingkat keberhasilannya, baik di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Gerakan Literasi Madrasah (GLM) adalah upaya yang perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Hal yang paling mendasar dalam praktik literasi adalah kegiatan membaca. Keterampilan membaca merupakan fondasi untuk mempelajari berbagai hal lainnya. Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual siswa. Rendahnya literasi membaca tentu berpengaruh pada daya saing bangsa dalam persaingan global.

Hal ini memberikan penguatan bahwa pembiasaan wajib baca sangat penting diterapkan dalam pendidikan di Indonesia, karena wajib baca mempunyai tujuan yang sangat luas dan mendasar yakni : a) membentuk budi pekerti luhur; b) mengembangkan rasa cinta membaca; c) merangsang tumbuhnya kegiatan membaca di luar sekolah; d) menambah pengetahuan dan pengalaman; e) meningkatkan intelektual; f ) meningkatkan kreativitas; g) meningkatkan kemampuan literasi tinggi.

Tahap Pembiasaan

 

Reading Every Day (Membaca Setiap Hari)

Kegiatan ini merupakan upaya membiasakan membaca pada peserta didik. Wali kelas ataupun guru memandu siswa untuk membaca selama lima belas menit. Selama pandemi dipantau oleh orang tua. Siswa mengisi buku atau link pantauan baca siswa. Buku pantauan baca siswa ditandatangi oleh guru pada jam pertama atau wali kelas.

 

Wajib Kunjung Perpustakaan

Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan perpustakaan untuk menumbuhkan kegemaran membaca. Pengelola perpustakaan memberikan jadwal kunjung ke perpustakaan kepada setiap guru mata pelajaran. Sesuai dengan jadwal, setiap guru mata pelajaran membawa siswa satu kelas untuk berkunjung ke perpustakaan.

Selasa Presentasi  (Selasi)

Program ini bertujuan memotivasi siswa agar lebih mengemukakan pendapat terkait buku atau bahan literasi yang dibaca. Siswa membuat ulasan buku yang dibaca. Minimal satu minggu satu buku. Ulasan dikumpulkan kepada wali kelas masing-masing untuk diteruskan kepada tim literasi. Adapun waktunya adalah setelah jamaah sholat Dhuha selama maksimal 10 menit.

 

Kamis Bercerita (Kaca)

Program ini bertujuan memotivasi siswa agar lebih berani tampil di depan umum, untuk meningkatkan kemampuan Public Speaking dan rasa percaya diri. Kegiatan dilakukan secara bergiliran setiap minggunya sesuai jadwal kelas, dikemas dalam bentuk cerita atau kisah islami sekaligus untuk kegiatan dakwah siswa. Adapun waktunya setelah jamaah sholat Dhuhur selama maksimal 10 Menit.

Satu Minggu Satu Karya (Sagu Saka)

Program ini bertujuan memotivasi siswa agar tidak hanya biasa membaca tetapi juga biasa menulis karya. Karya bisa berupa karya fiksi maupun nonfiksi. Karya diserahkan pada wali kelas atau disimpan dalam map portofolio Literasi masing-masing.

 

f .     Menyusun Portofolio Membaca

Program ini bertujuan untuk mendokumentasikan tulisan siswa. Portofolio hasil membaca dapat berupa dokumen bukti fisik Siswa menyiapkan bahan-bahan untuk membuat portofolio (lembar kerja, folder, dan map dokumen).  Siswa didik menyusun portofolio berdasarkan bentuk dan isi produk.

 

  1. Tahap Pengembangan

Mengadakan dan mengelola sudut baca /Angkringan baca

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya untuk mendekatkan buku pada siswa. Wali kelas memandu peserta didik untuk membuat sudut baca. Disediakan buku peminjaman dan pengembalian buku siswa. Setelah dibaca, buku itu disumbangkan pada perpustakaan sekolah. Siswa boleh bertukar buku dengan siswa lain.

Duta Literasi

Duta literasi merupakan siswa terpilih yang bertugas untuk mengembangkan program literasi di madrasah. Duta literasi dipilih satu siswa pada setiap jenjang berdasarkan kedisilnan mereka dalam mengisi buku pantauan literasi. Duta Literasi mendapatkan selempang+ piagam.

Klub Pecinta Buku

Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik membaca buku baru dan membagi hasil bacaan pada teman. Kegiatan dalam klub pecinta buku dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: membaca buku, membuat ringkasan/resensi buku, menceritakan isi buku, dan mendiskusikan isi buku.

Doorprize Buku

Pemberian buku sebagai hadiah dilakukan untuk lebih mendorong peserta didik gemar membaca. Adapun waktunya tidak ditentukan.

Mading Kelas (terbit semester sekali)

Kegiatan ini membiasakan peserta didik untuk menulis, mempublikasi, dan membaca karya secara berkala. Berikut ini beberapa kegiatan dalam majalah dinding (mading) kelas.

Papan Kreasi Kelas

Kegiatan ini membiasakan peserta didik untuk memublikasikan karyanya di dalam papan kreasi di kelas. Karya yang ditempelkan dalam papan kreasi berarti adalah hasil terbaik dari setiap mapel.

Majalah FATWA (satu semester sekali)

Kegiatan ini bertujuan membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis karya jurnalistik, serta memublikasikan dalam media cetak lokal milik madrasah.

Penerbitan dan Bedah Buku karya bersama BerISBN

Hal ini untuk membiasakan siswa untuk berkarya dan menerbitkan buku agar dikenal masyarakat luas. Menumbuhkan rasa percaya diri terhadap hasil karya sendiri.

Workshop Menulis

Hal ini untuk meningkatkan wawasan serta kemampuan siswa tentang topik yang diworkshopkan. Peserta terdiri dari perwakilan tiap kelas dipilih 4 atau 5 siswa teraktif dalam hal kegiatan literasi.

 

Kolaborasi Literasi

Mengadakan kegiatan kolaborasi dengan sekolah lain, perpustakaan daerah, penerbit, dan lembaga lainnya guna meningkatkan wawasan dan mengurangi kejenuhan. Adapun waktunya bisa setahun sekali atau satu semester sekali, menyesuaikan dana yang ada.

 

 

 [/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]