
Bantul (MTsN 2 Bantul) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul selenggarakan Tasyakuran Peringatan Hari Santri Tahun 2023. Agenda diselenggarakan di Aula PLHUT Kemenag Bantul pada Senin (23/10/2023). Hadir memberikan sambutan mewakili Kepala Kankemanag Bantul, Aminuddin Kepala Subbag Tata Usaha (TU) Kemenag Bantul. “Tema Hari Santri Tahun 2023 ini adalah “Jihad Santri Jayakan Negeri”. Tema tersebut mengandung makna yang mendalam, yaitu mengajak para santri untuk terus semangat melakukan jihad intelektual guna membangun kejayaan negeri ini,” tandas Aminuddin.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan dzikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), KH. Damanhuri. Sedangkan mauidzoh hasanah disampaikan oleh Dr. KH. Habib A. Syakur. “Asal usul kata “Santri” berasal dari kata “sastri” =sastra , sebuah kata dari bahasa Sansekerta yang artinya melek huruf. Bagi orang Jawa yang berusaha mendalami agama melalui kitab-kitab bertulisan dan berbahasa Arab. Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa perkataan santri sesungguhnya berasal dari bahasa Jawa, dari kata “cantrik” atau abdi berarti seseorang yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru ini pergi menetap. Santri adalah para siswa yang mendalami ilmu-ilmu agama di pesantren baik dia tinggal di pondok maupun pulang setelah selesai waktu belajar dan ada yang sampai sepanjang hayat. Kalau dulu di pesantren itu membahas semua ilmu. Santri belajar keagamaan, kepemimpinan, ilmu praktis pertanian karena banyak lahan kosong yang dijadikan pertanian, ada yang hasilnya dijual dan ada yang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di pesantren,” jelas Habib.


Siti Arifah, mewakili kepala madrasah, usai mengikuti acara menuturkan bahwa kegiatan yang diikutinya adalah Tasyakuran Peringatan Hari Santri yang ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Kasubbag TU diberikan pada Kasi Pndidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Pontren), Suprapto. (Agt)