Bantul (MTsN 2 Bantul)– Workshop yang diadakan oleh ATPUSI DIY (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia) yang bertajuk Workshop dan Silaturahmi Pengelola Perpustakaan Se-DIY Ke 5 Menjadi Pengelola Perpustakaan yang Mumpuni dan Teknik dan Trik Kepenulisan, diikuti oleh seluruh tenaga perpustakaan sekolah se DIY. Peserta berjumlah kurang lebih 200 orang itu bekumpul di Joglo Yoso, Jalan Srandakan Bantul. Pada kesempatan MTsN 2 Bantul diwakili oleh itu Dian Fitri selaku pustakawan peserta MTsN 2 Bantul .
Sri Wahyudi, selaku ketua ATPUSI DIY dan selaku narasumber memberi motivasi dalam sambutannya. Wahyudi memberikan penjelasan singkat tentang ATPUSI, kegiatan-kegiatan ATPUSI dan rencana-rencana ATPUSI, termasuk salah satunya adalah melegalkan organisasi tersebut dibadan hukum, agar dapat menjadi wadah aspirasi pustakawan yang legal.
Kamis (18/05/2023) acara berlangsung dari pukul 09.00 dan berakhir pukul 12.30 wib itu berjalan dengan cukup meriah. Dalam kesempatan itu hadir narasumber hebat yakni, Sri Wahyudi selaku Pustakawan Ahli Pertama DPAD DIY dan juga Kholif Diniawati, kepala perpustakaan MAN 3 Bantul. Kholif selaku narasumber pertama memaparkan mengenai teknik dan trik kepenulisan. Kholif memaparkan bahwa sebagai pustakawan kita harus memberi contoh untuk menghasilkan karya. Sri Wahyudi selaku pemateri kedua membawakan materi mengenai menjadi pustakawan yang mumpuni. Dalam pemaparannya, Wahyudi menyampaikan beberapa hal yang perlu ada dan dipenuhi seorang pustakawan dalam melayani pemustaka dan menjankan kewajiban dalam pengorganisasian perpustakaan, sehingga perpustakaan dapat hidup dan digemari pemustaka. “Menulis itu bukan sepenuhnya bakat, akan tetapi kemauan. Asal kita mau menulis maka ide itu akan muncul seiring berjalannya waktu. Kita harus memberi contoh, memotivasi siswa untuk memiliki karya,” pungkas kholif di akhir paparan materinya.
Acara yang sangat berkesan, karena acara ini mulai aktif kembali setelah pandemic Covid, materi yang luar biasa dan disampaikan oleh narasumber yang luarbiasa pula. Membuat kita (pustakawan) kembali bersemangat lagi dalam melayani pemustaka, melakukan trobosan-trobosan untuk pemustaka dan tentunya memberi semangat untuk menulis, kata Dian yang ditemui oleh tim berita MTsN 2 Bantul itu. (dee)
