Guru MTsN 2 Bantul Praktik membuat EcoEnzym di Kantor DLH Bantul. (Dok:yustin)

Guru MTsN 2 Bantul Praktik membuat EcoEnzym di Kantor DLH Bantul. (Dok:yustin)

Bantul (MTsN 2  Bantul) –  Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 dengan tema “Tuntas Kelola Sampah Untuk Jesejahteraan Masyarakat” Kementerian LHK mengundang berbagai instansi untuk mengikuti kegiatan ‘Praktik Membuat Kompos dan Eco Enzym’. Kegiatan dilaksanakan pada Selasa, (14/02/2023) di Kantor DLH Kabupaten Bantul.

Dalam upaya meningkatkan sumberdaya manusia serta menunjang keberhasilan kegiatan program Adiwiyata, MTsN 2 Bantul mengirimkan 3 guru untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Totalitas Yustini Arti, Muji Rahayu, dan Susanti selaku wakil dari MTsN 2 Bantul tampak ketika mereka mengikuti .instruksi atau langkah-langkah membuat kompos dan eco enzym ini dengan cermat dan cekatan. Hal ini juga karena didukung oleh tim adiwiyata MTsN 2 Bantul yang dengan sigap menyiapkan segala perlengkapan yang diperlukan. Waktu yang mendesak, tidak menjadi masalah. Tim Adiwiyata MTsN 2 Bantul yang sedang haus akan ilmu ini akan mengupayakan yang terbaik untuk kesuksesan Penilaian Adiwiyata MTsN 2 Bantul yang akan digelar bulan depan.

Tim Adiwiyata MTsN 2 Bantul Praktik Membuat Eco Enzym di Kantor DLH Bantul

Nina Dewi selaku narasumber dari DLH menjelaskan cara pembuatan ecoenzym secara runtut. Alat Pembuatan Eco enzym antara lain timbangan dapur, pisau, telenan, gelas ukur, ember untuk mencuci BO yang sudah dirajang, wadah tertutup misal galon bekas Le Mineral. Kemudian bahan yang diperlukan adalah air sumur 5 liter, BO (Bahan Organik) 1,5 kg minimal lima macam buah atau sayuran, dan molase 0.5 liter.

Lebih lanjut dijelaskan pula cara pembuatan eco enzym yakni; (1) BO dirajang lalu dicuci dan setelah itu ditimbang seberat 1,5 kg; (2) Siapkan air 5 liter dan dimasukkan ke dalam galon Le Mineral atau wadah lainnya; (3) Siapkan molase 0,5 liter dan masukan kedalam galon yang sudah terisi air 5 liter tadi; (4) Masukkan BO yang sudah dicuci dan ditimbang seberat 1.5 kg ke dalam galon Le Mineral yang terisi air dan molase; (5) Diaduk dengan cara menggoyangkan galon; (6) Ditutup kembali dan tidak usah rapat nutupnya; dan (7) Diberi tanggal (buka pertama, kedua, panen tanggal berapa).

Kepala MTsN 2 Bantul, Musa Surahman, mengapresiasi semangat tim Adiwiyata MTsN 2 Bantul. Meski waktu yang dimiliki untuk persiapan penilaian hanya dua bulan dengan begitu banyak yang harus dilakukan dan dibenahi, namun GTK MTsN 2 Bantul ini tetap berupaya maksimal untuk memberikan yang terbaik bagi madrasah di tengah kesibukan mengajar dan tugas-tugas tambahan lainnya. (yis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.