Kepala MTsN 2 Bantul ikuti pembinaan direktur KSKK. (dok:ms)

Kepala MTsN 2 Bantul ikuti pembinaan direktur KSKK. (dok:ms)

Bantul (MTsN 2 Bantul) – Kepala Bidang Pendidikan Madrasah mengundang JFP pada Bidang Pendiddikan Madrasah, Kepala MIN/MTsN/MAN, dan Ketua KKRA DIY di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I. Yogyakarta dalam agenda Pembinaan oleh Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Moh. Isom Sauqi, M.Ag. Kegiatan dilaksanakan Kamis, 23 Februari 2023 bertempat di AULA Lantai III Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Jl. Sukonandi No 8 Yogyakarta. Hadir dalam acara tersebut, Kabid Madrasah, Abd Su’ud, para pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag DIY, Kasi Dikmad. Kepala MTsN 2 Bantul, Musa Surahman, S.Ag, hadir pula dalam pembinaan tersebut.

Dalam pembinaannya Moh Isom Sauqi menyinggung tentang madrasah yang ada di Yogyakarta,“Di Jogja ini ada 650 madrasah. Kegiatan-kegiatan dan prestasi madrasah harus diberitakan ke masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas publik, karena kita menggunakan anggaran negara,” ujarnya. “Madrasah sekarang ini sudah menjadi tujuan masyarakat, maka harus dipertahankan terus. Adapun caranya dengan 2 hal yaitu pembeda dengan sekolah yang lain (distingsi) dan menampilkan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Isom juga menyampaikan pesannya, “Jangan lupa untuk selalu menumbuhkan budaya prestasi. Anak-anak mari kita ajak dan arahkan untuk senantiasa berprestasi, memacu diri untuk menjadi yang terbaik. Guru BK punya peran penting untuk menumbuhkan prestasi siswa. Selain itu totalitas para guru dalam mengajar sangat diperlukan agar siswa betul-betul keluar potensinya,” pungkas Isom.

Musa Surahman yang ikut dalam pembinaan tersebut menyambut positif arahan dari Direktur KSKK terkait prestasi. “Kami akan berusaha untuk senantiasa menumbuhkan budaya prestasi baik siswa maupun guru/pegawai. Kami juga senantiasa mendorong siswa dan bapak/ibu guru pegawai untuk berprestasi dengan cara mengikuti lomba atau menulis buku agar potensi yang ada pada siswa maupun guru/pengawai terasah dengan baik,” ujarnya ketika ditemui tim publikasi sepulang dari acara. (Agt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.