Fardhan tampil di hadapan seluruh siswa MTsN 2 Bantul. (Dok:Tgy)

Fardhan tampil di hadapan seluruh siswa MTsN 2 Bantul. (Dok:Tgy)

Bantul (MTsN 2 Bantul) – Rutinan pagi siswa MTsN 2 Bantul setiap hari adalah Sholat Dhuha berjamaah di Mushola Raudhatul ‘Ulum dilanjutkan dzikir, bacaan nadzom asmaul husna, sholawat nariyah, dan bacaan sayyidul istighfar. Keikutsertaan siswa dipantau di bawah koordinator Tugiyo, Waka Kesiswaan MTsN 2 Bantul. Bagi siswa yang terlambat Sholat Dhuha, tidak mengikuti rangkaian dengan tertib akan diberikan teguran, nasehat dan konsekuensi yang mendidik, misalnya dengan diminta sholat sendiri, jadi muadzin atau menjadi penceramah di hari Kamis.

Ceramah Kamis (26/1) merupakan bukti konsekuensi mendidik yang diberikan oleh Waka Kesiswaan pada salah satu siswa, Fardhan Al Ghazali, yang terpantau beberapa kali kurang disiplin dalam mengikuti rangkaian kegiatan rutin pagi. Ia diberikan tugas untuk tampil membawakan ceramah. Dengan percaya diri, ia menyampaikan ceramah yang berjudul Pergaulan Bebas. Ketika ditemui tim kontributor berita, Fardhan menyampaikan senang dan tidak malu dengan tugas yang diterima. “Saya malah senang dan berterima kasih dengan tugas ceramah ini, berarti saya diperhatikan oleh bapak ibu guru, agar saya jadi lebih baik lagi ke depannya. Insya Allah saya akan berubah lebih baik lagi dan akan disiplin,” ujarnya.

“Di MTsN 2 Bantul, siswa dibiasakan Sholat Dhuha berjama’ah dengan segala rangkaiannya. Kami mencoba mendisiplinkan mereka agar mereka mengikutinya dengan baik. Karena madrasah kami merupakan madrasah ramah anak, maka dalam memberikan konsekuensi pun harus yang mendidik dan ramah anak. Alhamdulillah siswa kita menerima dengan senang hati, buktinya siswa bisa tampil percaya diri membawakan kultum di hadapan para jamaah, melantunkan adzan maupun memimpin asmaul husna,” jelas Tugiyo. (Agt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.