Kepala MTsN 2 Bantul aktif ikuti Dilat Penggerak Penguatan Moderasi. (doc: tim)

Kepala MTsN 2 Bantul aktif ikuti Dilat Penggerak Penguatan Moderasi. (doc: tim)

Bantul (MTsN 2 Bantul) – Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan (BDK) Semarang menyelenggarakan Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK) Penggerak Penguatan Moderasi Beragama pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul. Kegiatan dilaksanakan pada Senin-Sabtu, (16-21/1) bertempat di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT). Pelatihan ini diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, PAI, Bimas, Haji dan Umroh, Kepala Madrasah dan beberapa guru dari SD/MI, MTsN/SMP, MAN/SMA/K di lingkungan Kankemenag Bantul. Hadir dalam acara pembukaan, Sholikhin mewakili Kepala BDK Semarang, Kakankemenag Bantul, Ahmad Shidqi, Widyaiswara BDK Semarang, Ngamilah, Syamsul Falak, serta Staf dari BDK.

Sholikhin membuka acara pelatihan mewakili Kepala BDK Semarang. Dalam sambutannya, ia berharap agar pelatihan ini ke depannya tetap bisa berlanjut. “Semoga semua peserta yang ikut dalam Diklat ini bisa mengikuti kegiatan dengan baik sampai selesai pelatihan dan juga bisa menyerap semua materi yang disampaikan oleh WI yang kompeten,” ujarnya.

Sementara itu Ahmad Shidqi, Kepala Kankemenag Bantul dalam sambutannya menyampaikan visi dan misi Kankemenag Bantul. “Mari kita wujudkan visi dan misi kita. Kita wujudkan Kemenag Bantul yang profesional, andal dalam membangun masyarakat yang sholeh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju berdaulat, mandiri dan berkepribadian gotong royong,” ungkapnya.

Musa Surahman, Kepala MTsN 2 Bantul yang mengikuti kegiatan ini, ketika ditemui tim publikasi madrasah menyampaikan bahwa pelatihan yang diikutinya akan berlangsung selama 6 hari. “Menurut jadwal materi pelatihan yang disampaikan oleh WI dari BDK Semarang yaitu terkait penggerak moderasi beragama (pendidikan). Di antara materi yang disampaikan meliputi Arah Kebijakan dan Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama Kementerian Agama, Nilai-nilai Universal dalam Agama, Sistem Pelatihan Kementerian Agama, Analisis Sosial dengan Perangkat Analisis Gunung Es, Konsep Moderasi Beragama Kementerian Agama, Sikap Diri ASN Kementerian Agama, Sketsa Kehidupan Beragama di Indonesia, Moderasi Beragama dalam Perspektif Teologi Agama, Membangun Gerakan: Bina Damai dan Resolusi Konflik, Ekosistem Moderasi Beragama, Membangun Gerakan: Kepemimpinan dan Kepeloporan,” pungkas Musa. (Agt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.