Kepala MTsN 2 Bantul mengikuti zoom meeting Penguatan moderasi beragama. (dok:Eni)

Kepala MTsN 2 Bantul mengikuti zoom meeting Penguatan moderasi beragama. (dok:Eni)

Bantul (MTsN 2 Bantul)-Moderasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan saat  menerapkannya. Untuk memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada stakeholder di wilayah Kementerian Agama DIY, kanwil Kemenag DIY mengadakan Seminar Penguatan Moderasi Beragama pada Senin, (7/11/2022) melalui zoom meeting. Dalam kegiatan tersebut Kepala MTsN 2 Bantul, Musa Surahman, S.Ag. ditemani Koordinator Tim Keagamaan MTsN 2 Bantul, Isnan Rosyid, S.Pd. mengikuti kegiatan tersebut dari awal hingga skhir.

Seminar Moderasi Beragama tersebut juga dihadiri oleh para narasumber, tim kanwil Kemenag DIY, dan perwakilan dari seluruh instansi baik KUA, Kemenag kabupaten, maupun madrasah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Hadir sebagai narasumber yakni Dirjen GTK Kemenag RI, Dr. Muhammad Zain, S.Ag., M.Ag.. Kemudian juga dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Agama Bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme, dan Pesantren, Muhammad Nuruzzaman, lalu Hassanudin Ali, Tenaga Ahli Kemenag, dan terakhir Kepala Kanwil Kemenag DIY, Dr. Masmin Afif, M.Ag..

 

Dalam kegiatan tersebut disampaikan bahwa ada 4 Ciri Moderasi Beragama, yaitu Pertama, komitmen kebangsaan berdasarkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945. Yang kedua yaitu toleransi terhadap umat lain yang berbeda agama dalam menjalankan aktivitas ibadah atau keagamaan lainnya. Ketiga yaitu anti kekerasan. “Kita harus menghindari sikap keras kita dalam menghadapi sesuatu. Utamanya yang menurut kita berbeda dengan pandangan kita. Yang terakhir yaitu menghargai budaya bangsa yang merupakan kearifan lokal kita.

Kepala MTsN 2 Bantul, Musa Surahman menyampaikan bahwa penguatan moderasi beragama ini penting karena selain merupakan salah satu dari 7 program Menteri Agama, juga perlu diketahui oleh seluruh sivitas madrasah agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di MTsN 2 Bantul. (yis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.