Pertemuan Darma Wanita Persatuan MTsN 2 Bantul. (Dok: Agt)

Pertemuan Darma Wanita Persatuan MTsN 2 Bantul. (Dok: Agt)

Bantul (MTsN 2 Bantul) – Setelah vakum selama kurang lebih 2 tahun karena pandemi Covid 19, MTsN 2 Bantul akhirnya bisa kembali menggelar kegiatan pengajian rutin keluarga besar yang selama ini telah rutin dijalankan . Tujuan kegiatan ini adalah sebagai ajang silaturrahim dan juga meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Pengajian putaran pertama digelar di Pendopo Waroeng Ndeso Pajangan Bantul pada bulan Mei 2022 lalu dengan agenda Halal Bi Halal dan Perpisahan Purna Tugas Drs. Kusdiyanto dan Drs. Agus Hanafi serta pindah tugas Rr. Irawati Diyah Astuti N, A.Md. . Sebagai shohibul bait adalah kepala MTsN 2 Bantul, Musa Surahman, S.Ag.  Pengajian berikutnya digelar hari Sabtu (30/7) bertempat di RM. Joglogurame, Jalan Mahoni, Grojogan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Sebagai shohibul bait adalah kepala Tata Usaha MTsN 2 Bantul, Siti Arifah, S.IP. Agenda pertemuan adalah perpisahan pindah tugas tenaga kependidikan urusan kepegawaian, Sudarman dan pengajian keluarga besar MTsN 2 Bantul. Hadir memberikan tausyiah pada acara tersebut, Ustadz H. Supangat, S.Pd, M.Pd.I.

Sudarman yang mengabdi di MTsN 2 Bantul sejak tahun 2015 – 2022  dalam kata pamitnya menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk mengabdi di madrasah tercinta meskipun belum bisa memberikan apa-apa. “Mohon maaf apabila selama bergaul dan bersama banyak salah dan khilaf. Kami masih akan sering ke madrasah untuk menyelesaikan tugas yang belum terselesaikan”.

Kepala MTsN 2 Bantul, Musa Surahman memberikan tanggapan, sekaligus menyampaikan informasi dinas. “Mulai Senin, 1 Agustus 2022 bapak ibu guru menggunakan aplikasi JMD pada saat mengajar, dimulai dengan menuliskan jurnal/materi dan presensi siswa, mulai Sabtu depan TUTOR dilaksanakan setiap pukul 06.30-07.20 WIB dan Wali kelas dimohon segera membuat grup wali murid (bagi yg belum),” tandas Musa.

Ustadz Supangat dalam tausyiahnya menyampaikan tentang keistimewaan bulan Muharram karena kebetulan tanggal 30/7 bertepatan dengan tahun baru Hijriyah 1444. Dalil yang berkaitan dengan Muharram terdapat dalam surat At Taubah ayat 36. Bulan Muharram adalah nama bulan satu-satunya yang Islami di tahun Hijriyah, bulan dimana kita tidak boleh dlolim pada diri sendiri, tidak boleh perang, dan harus prihatin. Bulan tersebut juga merupakan bulan yang dimulyakan Allah dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad, SAW dari Makkah ke Madinah. Dalam tausyiah penutupnya Supangat menyampaikan, “Kesimpulan dari apa yang saya sampaikan tadi adalah mari kita sholat tepat waktu, birrul walidain dan jihad fii sabilillah tidak dengan cara perang untuk saat sekarang tetapi dengan memerangi hawa nafsu kita”. (Agt)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.