Kepala dan Guru MTsN 2 Bantul Ikuti Lomba International Research Teachers Competition (IRTC)
Kepala dan Guru MTsN 2 Bantul presentasi hasil penelitian dalam lomba IRTC (dok: nur)

Bantul (MTsN 2 Bantul) – Rabu, 27 Oktober 2021 bertempat di Ruang Lab. Komputer MTsN 2 Bantul, Musa Surahman, S.Ag. dan Dra. Agustina Suhartati mengikuti lomba riset tingkat internasional secara virtual yang diselenggarakan oleh IYSA (The Indonesian Young Scientist Association) dan i3L (the Indonesia International Institute for Life Sciences), Asosiasi Ilmuwan Muda Indonesia bekerjasama dengan Institut Ilmu Hayati Internasional Indonesia. IYSA dan i3L  terus berupaya meningkatkan peran dan kontribusinya dalam dunia pendidikan khususnya penelitian dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan seperti webinar tentang penelitian, kursus penelitian online, serta menyelenggarakan kompetisi penelitian tingkat nasional dan internasional. Salah satu kompetisi yang dilombakan adalah IRTC (International Research Teachers Competition).

MTsN 2 Bantul sebagai salah satu madrasah riset berusaha untuk meningkatkan kompetensi siswa maupun guru khususnya dalam bidang riset dan teknologi agar mampu beradaptasi dan bersaing secara global. Kompetensi siswa dalam bidang riset sudah mulai terlihat dari perolehan medali di tingkat internasional beberapa waktu yang lalu. Selanjutnya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bidang riset, kepala madrasah selalu mendorong guru dan tenaga kependidikan untuk ikut berpartisipasi dalam lomba riset baik di tingkat nasional maupun internasional. Ketika IYSA dan i3L mengadakan International Research Teachers Competition (IRTC) bagi guru, maka kepala MTsN 2 Bantul mencoba mencari partner untuk mendaftarkan diri pada awal Oktober dan selanjutnya mengirimkan dokumen persyaratan berupa full paper hasil penelitian. Tahap selanjutnya menunggu tahap penyurian (judging session) yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2021. Lomba IRTC ini diikuti oleh 36 negara.

“Lomba tingkat internasional seperti ini baru pertama kali ini saya ikuti. Jadi ini merupakan pengalaman baru bagi saya khususnya dan juga bapak Musa karena harus tampil presentasi dalam bahasa Inggris,” ungkap Agustina. “Harapan kami semoga kami bisa mendapatkan kejuaraan. Kalaupun tidak kami sudah berusaha semaksimal yang kami bisa (We have tried our best). Kemenangan sejati itu ketika kita mampu melawan rasa takut untuk berkompetisi,” tambahnya. (agt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.