Bantul (MTsN 2 Bantul) – Dra. Muji Rahayu selaku guru IPA dan Sri Hidayati, S.Pd. selaku guru IPS MTsN 2 Bantul mempersiapkan masing – masing 1 siswa untuk mengikuti ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) tahun 2020. Kegiatan tahunan ini digelar oleh Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Setelah mengadakan seleksi, Muji mulai membimbing Miftakhul Jannah mulai 2 pekan yang lalu. Pada pembimbingan Kamis (24/9), Jannah dibimbing dengan mengerjakan soal Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2019 dilanjutkan pembahasan bersama Muji. Jadwal latihan setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Hal sama terjadi pada mata pelajaran IPS dengan Satria Nugraha sebagai siswa yang dibimbing.

Seperti yang ada dalam panduan teknis pelaksanaan, pelaksanakan KSN SMP/MTs dilaksanakan dengan tahap babak penyisihan (kabupaten/kota) dan babak final (nasional). Pelaksanaan KSN babak penyisihan Kabupaten/Kota, dan babak final Nasional dilakukan secara daring (online) dengan menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh Panitia Pusat. Pelaksanaan KSN diselenggarakan secara daring (online) di rumah masing-masing dengan menggunakan sarana telepon seluler (smartphone) yang berbasis android. Pada setiap sekolah/madrasah diwakili oleh 3 peserta dan setiap peserta hanya diperbolehkan mengikuti 1 (satu) bidang. Pelaksanaan babak penyisihan Kabupaten/Kota KSN SMP dilaksanakan serentak di 514 Kabupaten/Kota pada Hari Selasa 29 September 2020 secara daring (online) dibagi dalam 3 daerah waktu yaitu pukul 08.00 – 10.00 untuk waktu Indonesia barat (WIB), pukul 09.30 – 11.30 untuk waktu Indonesia tengah (WITA) dan pukul 09.30 – 11.30 untuk waktu Indonesia timur (WIT).

Kepala MTsN 2 Bantul, Musa Surahman, S.Ag. berharap kedua siswa dapat membawa nama baik madrasah setidaknya di tingkat kabupaten/kota mengingat persaingan peserta sangat ketat. Target tersebut sudah cukup baik mengingat pesaing dan kondisi masa pandemi yang membuat pembimbingan menjadi terbatas baik waktu maupun kualitas karena harus menerapkan protokol covid-19 yang cukup merepotkan (jkp).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.